portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Pemimpin Hamas Berkunjung ke Mesir Hari ini untuk Membahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Pemimpin Hamas Berkunjung ke Mesir Hari ini untuk Membahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Rabu, 20 Desember 2023 – 12:53 WIB

Gaza – Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, akan mengunjungi Mesir, pada Rabu, 20 Desember 2023, untuk melakukan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan dengan Israel.

Haniyeh yang berbasis di Qatar akan memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Mesir, di mana ia akan mengadakan pembicaraan dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel dan lainnya. “Pembicaraan tersebut akan membahas penghentian agresi dan perang untuk mempersiapkan kesepakatan bagi pembebasan tahanan (dan) berakhirnya pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza,” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip dari NDTV, Rabu, 20 Desember 2023.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata selama seminggu, pada November lalu, yang dibantu oleh Qatar, dan didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, 80 sandera Israel dibebaskan dan ditukar dengan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Menurut sumber Hamas, pembicaraan di Mesir akan fokus pada pengiriman bantuan kemanusiaan, penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke kota-kota dan desa-desa mereka di utara.

Kunjungan Haniyeh akan menjadi kunjungannya yang kedua ke Mesir sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, setelah kunjungannya pada awal November.

Platform berita Amerika Serikat (AS), Axios, pada Senin, 18 Desember 2023, melaporkan bahwa David Barnea, Kepala Badan Intelijen Israel Mossad, bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Direktur CIA Bill Burns di Eropa untuk membahas potensi kesepakatan baru untuk membebaskan sandera.

Pada Selasa, 19 Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia baru saja mengirim Kepala Mossad ke Eropa dua kali untuk mempromosikan proses pembebasan sandera Israel.

“Saya tidak akan menyia-nyiakan upaya mengenai masalah ini, dan tugas kita adalah mengembalikan mereka semua,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Bertemu dengan keluarga sandera pada hari Selasa, Netanyahu mengatakan bahwa menyelamatkan mereka adalah tugas tertinggi.

Sebagai informasi, kemarahan, ketakutan dan seruan gencatan senjata dari keluarga sandera semakin meningkat, setelah pasukan Israel di Gaza secara keliru menembak mati tiga sandera yang melarikan diri dari para penculiknya.

Perang paling mematikan yang pernah terjadi di wilayah sempit ini dimulai setelah militan Hamas menyerbu perbatasan Israel dan menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, yang sebagian besar warga sipil, menurut angka resmi terbaru Israel.

Selama serangan mereka, militan menculik sekitar 250 orang, menurut data terbaru Israel.

Dalam pemboman balasan Israel dan serangan darat terhadap Hamas, setidaknya 19.667 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina.