Gaza – Paus Fransiskus mengekspresikan kesedihannya terkait perang di Gaza, di mana pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan kematian sedikitnya 70 orang pada Malam Natal.
Serangan Israel dimulai beberapa jam sebelum tengah malam dan berlanjut hingga hari Natal pada Senin, 25 Desember 2023. Masyarakat lokal dan media Palestina menyebut bahwa Israel terus meningkatkan serangan udara dan darat di al-Bureij di Gaza tengah.
Dilaporkan oleh AP News, setidaknya 70 orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan Maghazi di Gaza tengah, menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qidra. Banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Tentara Israel menyatakan tengah meninjau laporan insiden Maghazi dan berkomitmen untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil. Sementara Hamas membantah tuduhan Israel bahwa mereka beroperasi di daerah padat penduduk atau menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Bulan Sabit Merah Palestina merilis rekaman korban luka yang telah dibawa ke rumah sakit. Dikatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel membom jalan-jalan utama antara pusat Gaza, menghalangi lalu lintas ambulans dan kendaraan darurat.
Petugas medis melaporkan serangan udara Israel di Khan Younis dan di Gaza selatan, yang menyebabkan delapan warga Palestina tewas.
Para pendeta membatalkan perayaan di Betlehem, kota Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel, di mana tradisi menyebutkan Yesus dilahirkan di sebuah kandang 2.000 tahun yang lalu.
“Malam ini, hati kita berada di Bethlehem, di mana Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan senjata yang bahkan hingga hari ini menghalanginya untuk menemukan ruang perdamaian di dunia,” kata Paus Fransiskus saat memimpin Misa Natal di Basilika Santo Petrus di Roma.
Umat Kristen Palestina sebelumnya mengadakan perayaan Natal di Betlehem dengan nyanyian pujian yang diterangi cahaya lilin dan doa untuk perdamaian di Gaza, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Gaza.
Sejak gencatan senjata selama seminggu gagal pada awal bulan ini, pertempuran semakin meningkat di lapangan, dengan perang menyebar dari utara Jalur Gaza hingga ke seluruh wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Militer Israel melaporkan kehilangan 10 tentaranya dalam satu hari terakhir, menyusul lima tentara lainnya yang tewas pada hari sebelumnya, merupakan kekalahan dua hari terburuk sejak awal November.
“Pagi ini, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada kabinetnya pada hari Minggu. “Perang ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi kami; namun kami tidak punya pilihan (selain) terus berperang,”
Diketahui, perayaan Natal di Betlehem dibatalkan karena agresi Israel-Hamas. Tempat kelahiran Yesus yang biasanya menjadi pusat perayaan Natal, kini menjadi hening dan sepinya akibat agresi Israel.
Pembatalan perayaan Natal merupakan pukulan telak bagi perekonomian kota suci. Pariwisata menyumbang sekitar 70 persen pendapatan Betlehem – hampir semuanya selama musim Natal.
Karena banyak maskapai penerbangan besar membatalkan penerbangan ke Israel, hanya sedikit orang asing yang berkunjung dan menyebabkan banyak hotel dan toko souvenir tutup.