Artikel ini berjudul “Gadjah Mada: Inspirasi Kepemimpinan dalam Sejarah Nusantara” dan ditulis oleh Prabowo Subianto. Dalam artikel ini, Prabowo Subianto menceritakan pengalaman pribadinya mendengar dongeng tentang pahlawan-pahlawan Indonesia seperti Gadjah Mada, Diponegoro, Sultan Hasanuddin, dan Teuku Umar. Ia juga mengungkapkan kesaksian pribadinya tentang kebanggaan dan kepercayaan diri angkatan ’45 terhadap sejarah Indonesia.
Prabowo Subianto juga menyoroti kebesaran sejarah Nusantara sebagai salah satu faktor yang memberikan kepercayaan diri pada angkatan ’45. Salah satu tokoh sejarah yang menjadi pusat perhatiannya adalah Gadjah Mada, seorang prajurit elite pengawal raja dan keluarga Kerajaan Majapahit, yang merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Gadjah Mada menunjukkan kepiawaian dan keberanian dalam menjalankan tugasnya, dan ia memiliki komitmen kuat untuk menyatukan berbagai suku dan pulau di Nusantara.
Gadjah Mada juga dikenal atas program politiknya yang berfungsi untuk menyatukan nusantara, yang diakui sebagai titik awal kemajuan dan kejayaan kerajaan Majapahit. Karier Gadjah Mada semakin memuncak saat bersama Raja Hayam Wuruk, dan Majapahit mencapai masa kejayaannya.
Prabowo Subianto menarik pelajaran dari Gadjah Mada, yaitu komitmen kuat untuk menyatukan bangsa, administrasi yang baik, pemerintahan yang kuat, dan kekuatan militer yang unggul. Ia juga menyimpulkan bahwa kita harus belajar dari sejarah bahwa yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita. Oleh karena itu, raja-raja dan pangeran-pangeran besar Nusantara selalu berusaha untuk membuat Indonesia kuat.
Artikel ini memberikan wawasan tentang kebesaran sejarah Nusantara melalui tokoh-tokoh seperti Gadjah Mada, dan juga menunjukkan relevansi nilai-nilai kepemimpinan dan kebangsaan yang dapat dipetik dari sejarah.
