Pada Kamis, 2 November 2023, pukul 11:04 WIB, Fady Abukhousa mengalami mimpi buruk saat melakukan perjalanan ke Jalur Gaza dari Australia. Dia tidak pernah membayangkan akan menghadapi situasi seperti ini. Abukhousa pergi bersama istrinya, Amani, dan kedua anak mereka, Mohammed dan Yazan. Mereka semua adalah warga negara Australia dan melakukan kunjungan ke keluarga mereka di Jalur Gaza yang terkepung.
Fady Abukhousa memutuskan untuk kembali ke Sydney pada akhir September, meninggalkan istri dan anak-anaknya di Gaza. Namun, mereka sekarang terjebak dalam wilayah yang terblokir akibat kampanye pemboman Israel yang telah menghancurkan daerah tersebut. Keluarga Abukhousa yang bukan warga negara Australia juga terjebak di sana, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.
Abukhousa mengungkapkan bahwa situasi ini sangat sulit baginya. Anak-anaknya yang berusia tujuh dan sepuluh tahun tidak dapat tidur karena serangan pemboman yang terus menerus. Dia mencoba mati-matian menghubungi keluarganya setelah mengetahui bahwa perbatasan Mesir-Gaza dibuka sementara untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang terluka parah dan warga negara asing untuk keluar dari Gaza. Namun, karena pemutusan komunikasi yang dilakukan oleh Israel, Abukhousa tidak tahu apakah keluarganya mendapatkan kabar tersebut. Selama dua hari terakhir, dia juga tidak mendengar kabar dari keluarganya.
Situasi Abukhousa adalah gambaran dari tantangan yang terus dihadapi dalam evakuasi penduduk Gaza akibat serangan Israel setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober. Abukhousa menyatakan bahwa keluarganya terus berusaha meninggalkan Gaza, tetapi perbatasan masih tertutup dan terlalu berbahaya bagi mereka untuk tinggal di sana.
Kedutaan Besar Australia menyatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan banyak hal untuk membantu keluarga Abukhousa. Selain itu, Al Jazeera juga berbicara dengan empat warga negara ganda lainnya yang juga terjebak di Gaza. Beberapa di antaranya tidak menerima telepon dari kedutaan mereka atau pihak berwenang yang menyuruh mereka menuju perbatasan.
Kondisi di Gaza terus berlanjut dengan serangan udara yang mengancam keselamatan penduduk. Abukhousa, yang kembali ke Sydney, merasa terkejut dengan eskalasi konflik dan kehancuran yang terjadi sambil menunggu kabar dari keluarganya. Dia menggambarkan situasinya sangat buruk.